KPK : Marianus diduga menerima suap Rp 4,1 miliar dari Dirut PT Sinar 99 Permai
Viral Kupang ; Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan
Bupati Ngada Marianus Sae, yang telah ditetapkan sebagai tersangka
dugaan tindak pidana suap proyek pengadaan barang dan jasa di Pemerintah
Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagaimana diberitakan Metro TV News.
Anggota DPR RI Fraksi PDIP Arif Wibowo menanggapi Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap bakal calon gubernur NTT yang diusung partainya dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Marianus Sae.
Editor : Rahmand Nasution
Marianus diduga menerima suap Rp 4,1 miliar dari Dirut PT Sinar 99
Permai Wilhelmus Iwan Ulumbu. Suap tersebut terkait sejumlah proyek di
Kabupaten Ngada.
Wilhelmus merupakan salah satu kontraktor di Kabupaten Ngada yang kerap mendapatkan proyek di Kabupaten Ngada sejak 2011.
KPK menduga suap yang diterima Marianus hendak dipakai untuk ongkos
politik Marianus maju di Pilkada NTT. Marianus maju bersama bakal
cawagub NTT, Eni Nomleni.
"Apakah ini akan dilakukan untuk biaya kampanye, prediksi dari tim
kita kemungkinan besar dia butuh uang untuk itu," kata Wakil Ketua KPK
Basaria Pandjaitan, dalam jumpa pers di gedung KPK, Kuningan, Jakarta,
Senin (12/2/2018).
Hal ini baru sebatas dugaan, sebab KPK belum menemukan aliran dana dari Marianus untuk pihak-pihak yang terkait Pilkada NTSelain itu, suap ini juga diduga terkait dengan sejumlah proyek di
Pemkab Ngada, misalnya pembangunan sejumlah ruas jalan di Kabupaten
Ngada, untuk tahun 2018. Marianus diduga menjanjikan proyek-proyek
tersebut dapat digarap Wilhelmus.
KPK menangkap Marianus Minggu sekitar pukul 10.00 WIB di sebuah hotel di Surabaya, Jawa Timur.
KPK mengamankan Marianus bersama Ketua Tim Penguji Psikotes Calon Gubernur NTT Ambrosia Tirta Santi.
Anggota DPR RI Fraksi PDIP Arif Wibowo menanggapi Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap bakal calon gubernur NTT yang diusung partainya dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Marianus Sae.
Menurutnya,
PDIP selama ini sudah selektif dalam memilih sosok yang akan diusung
dalam Pemilihan Kepala Daerah. Ia mengaku tidak mengira kasus tersebut
akan terjadi saat Bupati Ngada itu telah dipasangkan dengan kader PDIP
Emiliana Nomleni.
Arif menilai OTT terhadap Bupati Ngada tersebut merupakan pelajaran berharga yang harus dipetik.
Arif menilai OTT terhadap Bupati Ngada tersebut merupakan pelajaran berharga yang harus dipetik.
"Saya kira kita sudah berupaya untuk selektif dan saya kira
ini pelajaran berharga," ujar Arif, saat ditemui di Kompleks Parlemen
Senayan, Jakarta Pusat, Senin (12/2/2018).
Pelajaran yang tidak hanya harus diambil oleh partainya, namun juga partai lainnya agar lebih selektif dalam mengusung calon.
"Tidak
hanya bagi PDI perjuangan, tapi seluruh partai dalam hal seleksi
seluruh pasangan calon kepala daerah," tegas Arif seperti dilansir dari
Tribun Jakarta.
Publik
di NTT dibuat kaget dengan OTT (Operasi Tangkap Tangan) dari KPK
terhadap Marianus Sae atas suap proyek pengadaan barang dan jasa di
Pemerintah
Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT. Padahal Marianus Sae
merupakan salah satu Calon Gubernur NTT terkuat oleh sebagian besar
masyarakat NTT yang diusung PDIP .Kita Tunggu saja, Bagaimana
kelanjutannya! (Vio/ViralKupang).
Editor : Rahmand Nasution
Komentar
Posting Komentar