Mafia Pelabuhan Tenau Kupang : Cuma Buka gerbang 200 Ribu !

Pungutan liar ataukah begal pelabuhan ? secuil kalimat tanya yang belum berhasil dijawab Pihak berwajib dalam menanggapi keluhan masyarakat terhadap Bobroknya Pelni Tenau NTT. Keindahan pantai yang teduh dan birunya lautan seakan menutupi suatu Prahara besar di pelabuhan kebanggaan provinsi NTT ini.


mengapa tidak? bukan rahasia lagi.  aksi Pemerasan penumpang, perlakuan kasar, Buruh bongkar muat palsu, Aksi oknum yang menawarkan Layanan antar jemput dengan kekerasan, sampai  pungutan liar Petugas di Pelni Kupang semakin mencerminkan semakin hancurnya negeri ini.


Pengeluhan demi pengeluhan dari masyarakat tampaknya hanya sebagai lagu lama yang tak kunjung usai. derita masyarakat lemah bertambah. Jangkar kapal meneriaki sudut sudut pelabuhan seakan menjadi saksi bisu bengisnya ketamakan manusia.

Masih ingat di benak kita ketika Tim Saber Pungli Polda NTT menangkap tangan Kepala Pelni Kupang dengan 8 petugas yang tertangkap tangan melakukan pungutan liar pada OTT Oktober 2017. Korban tidak lain selalu penumpang kapal.

 beberapa waktu lalu sempat viral di media sosial tentang munculnya kekerasan pelabuhan.

sangat tidak masuk akal, bayangkan saja jika hanya membuka gerbang untuk memasukan mobil yang membawa barang, penumpang harus merogoh kocek 200.000 Rupiah. wah wah wah wah...tampaknya Gerbang besi seberat Ratusan ton? pikiran baik baik "cuma buka gerbang bayar 200.000 rupiah" ? itu baru masuk gerbang belum bongkar muat barang yang dibanderol untuk diupah sampai 1 juta Rupiah.
Kalau tidak mau bayar maka bersiaplah untuk adu jotos. disana, otot paling digunakan untuk memeras penumpang bukan otak.

kita pinggirkan dulu masalah tersebut itu baru secuil curahatan dari seorang ibu dari oeba, Kupang.
yang satu ini buat anda lebih terbelalak. mengapa tidak? seorang ibu dengan anak bayinya yang berumur 11 bulan harus menjadi korban keganasan begal pelabuhan. Barang barang ibu ini diangkut secara paksa dan dimintai upah tinggi padahal jaraknya cuma 20 meter.
sudah berulang kali ibu ini mengatakan ada jemputan dan tak minta diangkut barangnya. tetap saja mereka ambil dengan paksa.
Adu jotos lagi lagi hampir tejadi karena si ibu tak mau membayar.
tidak mau lebih lama ribut si ibu terpaksa membayar 200.000 rupiah.

Ojek palsu, calo angkutan umum (bemo) bahkan petugas bongkar muat fiktif pun masuk keluar gerbang dengan mudah. Mencerca penumpang dengan kasar dan paksaan yang mirip kesetanan.
Polisi dan tentara hanya menonton pemandangan itu sebagai tontonan biasa.
Sangat disayangkan !

Lalu bagaimana dengan Pungli Pelni Tenau? anda sudah tahu. tak perlu dibahas. Media lokal sudah mengungkapkannya. ini fakta yang selamanya akan jadi tutup mulut.
Otot mengalahkan otak. Otak memamfaatkan kemiskinan dan kemelaratan.
Dimanakah Pemerintah? Rakyat meraung kesakitan dan pemerintah tampaknya hanya melongo digerus atmosfir politik.
Salam Viral Kupang (Vio/VK)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Siswa SD hamili Siswi SMP yang baru lulus, katanya bukan pertama kali "gituan" .

Inilah Sosok Remaja Penari Erotis Asal Kupang Viral Yang Buat Geram Warga Kupang

Pabrik Es Minerva Kota Kupang, Hasil Karya Desain Presiden Soekarno?