Rivaldy Sopbaba, Bocah Kupang NTT yang lihai tiru Komentator MotoGP
Viral Kupang - dilansir dari KOMPAS.com - "Absolutely and unbelievable Valentino Rossi Win", begitu kalimat yang keluar dari mulut Kompas.com, Minggu (11/2/2018) petang.
Bocah kelahiran Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) 21 Mei 2009 itu, mencoba meniru gaya Nick Harris, sang komentator MotoGP untuk Dorna Sports.
Mengenakan celana pendek warna hitam dan kemeja cokelat muda bercampur hijau loreng tanpa alas kaki, Dady, begitu bocah itu disapa, langsung naik ke sepeda motor.
Dady pun langsung memegang setir motor Yamaha R15 sambil menggerakkan
tubuhnya ke kiri dan kanan layaknya sedang berada di lintasan MotoGP,
dan berkomentar meniru gaya Nick Harris.
Bicaranya pun cepat dan lancar dengan menggunakan Bahasa Inggris,
sambil menyebut nama beberapa pebalap papan atas MotoGP seperti
Valentino Rossi, Marc Marquez, Andrea Dovizioso, Jorge Lorenzo dan
Maverick Vinales.
Durasi komentarnya cukup panjang, antara satu sampai dua menit.
Mengakhiri komentarnya itu, siswa SD Negeri Oeledo Pantai Baru, Rote
Ndao, kemudian menyebut nama Valentino Rossi sambil mengangkat kedua
tangannya ke atas.
"Valentino Rossi is back and 100 Grand Prix Wins," ucap Dady dan langsung turun dari sepeda motor.
"Kalau sudah besar nanti, saya ingin jadi komentator MotoGP," kata Dady ketika ditanya cita-citanya kelak.
Kedua orangtua Dady, Andi Sopbaba dan Diana Masiweni, mengatakan,
sejak kecil, putra pertama mereka itu sudah menyukai MotoGP dan legenda
MotoGP Valentino Rossi.
Dady sering diajak kakek dan pamannya untuk nonton tayangan MotoGP di
televisi kakeknya di Kelurahan Oebobo, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.
"Pada saat tengah malam, saat sedang ada siaran langsung MotoGP di
televisi, kakek dan omnya langsung bangunkan Dady untuk nonton," kata
Andi dan Diana.
Menurut Diana, sejak berusia empat tahun, Dady sudah bisa berkomentar
soal MotoGP, namun tidak terdengar jelas. Baru dua tahun terakhir ini
kalimat menggunakan Bahasa Inggris mulai terdengar jelas.
"Sejak kecil memang Dady sudah senang dengan Rossi. Waktu masih bayi,
setiap kali kalau dia menangis kita langsung sebut nama Rossi dia
langsung diam. Karena kebiasaan itu, akhirnya dia pun tertarik dan
senang dengan Rossi dan MotoGP," kata Diana.
Diana mengatakan, komentar Dady tentang MotoGP mulai didokumentasikan
pertama kali ke dalam video di depan sebuah gereja di Kabupaten Rote
Ndao.
Video itu kemudian diunggah ke media sosial dan YouTube pada Bulan
Juli 2017 lalu, dan menjadi viral. Bukan hanya itu saja, ada beberapa
tayangan video lainnya seperti di sekolah dan di atas sepeda motor
tersebar luas di dunia maya dan membuat Dady mulai terkenal di NTT.
Apa yang telah dilakukan Dady membuat kedua orangtuanya berencana memberikan pelatihan khusus bahasa Inggris.
"Dengan terkenalnya anak kami di media sosial, tentu kami berbangga.
Kami juga tidak menyangka kalau ini bisa jadi viral karena bagi kami dia
hanya bermain (komentar) biasa saja," ucapnya.
Diana yang juga adalah pendeta itu berharap, perkembangan Dady ke
depan bisa menjadi lebih baik dan berguna bagi keluarga dan sesama.
"Kita juga tidak memaksakan dia mau jadi seperti apa, dan kita
membiarkan dia memilih, karena dari kecil kita membiarkan dia untuk
memilih jadi apa. Kita lihat kalau memang potensinya di sini ya kita
tinggal mengarahkan dia untuk berjalan sesuai dengan jalur yang benar,"
tutupnya. (Vio/BVK)
Penulis : Viktor Sinlae
Editor : Viktor Sinlae
Hak Cipta * Viral Kupang 2018
Komentar
Posting Komentar